Narasita.com- Surabaya- Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, melakukan kunjungan ke Provinsi Jawa Timur, pada Senin, 22 April 2024.

Kunjungan tersebut menjadi bagian dari upaya untuk mempelajari dan mungkin mengadopsi praktik terbaik dalam pengelolaan angkutan umum, khususnya sistem Bus Rapid Transit (BRT).

Rencananya, Pemerintah Kota Palu bekerjasama dengan PT. Bagong Transport, akan mengadakan pelayanan yang sama melalui sistem Buy The Service (BTS)
Kepala Dinas Perhubungan Kota Palu, Trisno Yunianto menjelaskan, sistem BTS sesuai dengan anjuran dari Kementerian Perhubungan RI.

Hal tersebut guna menghadirkan angkutan perkotaan yang ramah lingkungan, serta menjamin transportasi yang nyaman, aman, serta berkelanjutan

Kadis menyatakan, dalam hal ini Pemerintah Kota Palu bukan melakukan pengadaan bus, akan tetapi membeli jasa pelayanan dari PT. Bagong Transport.

“Ini bukan pengadaan kendaraan ya, ini pembelian jasa pelayanan dari PT. Bagong Transport,” kata Kadis saat dihubungi Selasa, 23 April 2024.

Dalam kerjasama tersebut, lanjut Kadis, Pemerintah Kota Palu hanya menyiapkan halte dan bus stop, kemudian membayar perkilometer dari bus yang jalan.

“Mau biaya kendaraan, mau kendaraannya, mau BBM-nya, PT. Bagong Transport yang siapkan. Pemda taunya terima beres dan pelayanan angkutan umum dan angkutan massal di Kota Palu berjalan,” ungkap Kadis.

Di Provinsi Jawa Timur juga, Pemerintah Kota Palu meninjau langsung lokasi pembuatan karoseri bus PT. Bagong Transport, tepatnya di PT. Tentrem Sejahtera, Malang.

Kadis mengatakan, kunjungan ini untuk memastikan karoseri atau bagian utama badan bus yang disediakan itu berkualitas.

“Jangan sampai kendaraan abal-abal misalnya, atau dia punya anu tidak jelas. Makanya kita survei dimana karoserinya itu,” kata Kadis.

Dalam perencanaan, lanjut Kadis, pihak PT. Bagong Transport akan menyiapkan kurang lebih 24 bus ditambah empat bus cadangan.

Dengan ukuran bus yakni bus medium berkapasitas kurang lebih 20 – 25 orang dalam satu bus.

Bus-bus tersebut akan melayani tiga koridor mulai dari wilayah Watusampu, wilayah Pantoloan, hingga pelayanan angkutan dari Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu.

“Tiga koridor ini diusahakan agar dapat mencakup lokasi-lokasi atau titik-titik strategis. Ini masih perencanaan, makanya kita tinjau langsung dan bertemu langsung dengan pihak PT. Bagong Transport,” jelas Kadis.

Kadis menambahkan, pengembangan moda transportasi atau transportasi angkutan masal di Kota Palu tersebut merupakan bagian dari 53 program prioritas Pemerintah Kota Palu.