Narasita.com-PALU- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala, dr. Syahriar, mengatakan stunting dan malnutrisi bukan hanya masalah kesehatan anak, tetapi juga berakibat pada indeks pembangunan manusia (IPM) dan masa depan bangsa. Oleh karena itu, pemerintah fokus pada penanganan stunting dan malnutrisi melalui berbagai upaya.
“Intervensi gizi yang tepat, seperti menyediakan asupan gizi seimbang dan sesuai kebutuhan anak, terutama pada masa balita, edukasi pola asuh dan sanitasi, serta meningkatkan pengetahuan orang tua tentang pola asuh yang tepat dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit,” ucapnya saat dikonfirmasi media ini pada Selasa (04/06/24).
Ia menambahkan bahwa akses layanan kesehatan yang mudah dijangkau sangat penting, terutama di daerah terpencil, untuk memastikan semua anak mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas.
“Pada kegiatan Gelar Wicara yang diselenggarakan oleh Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Sulawesi Tengah, ditekankan pentingnya intervensi dini untuk mencegah stunting dan malnutrisi. Intervensi ini dapat dilakukan dengan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan karena ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang optimal,” ujarnya
Ia juga menjelaskan pentingnya pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi dan seimbang setelah usia 6 bulan, menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit menular yang dapat menghambat pertumbuhan anak, serta menerapkan pola hidup sehat dengan pola makan sehat dan olahraga teratur untuk mencegah obesitas dan penyakit kronis lainnya.
“Dengan upaya bersama dari pemerintah Kabupaten Donggala, tenaga kesehatan, orang tua, dan masyarakat, diharapkan stunting dan malnutrisi dapat diatasi sehingga generasi penerus bangsa dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berprestasi,” ujarnya.