Narasita. Com- BANGGAI – Calon Gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 2, Anwar Hafid, melaksanakan kampanye di Desa Pakowa, Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai, pada Rabu (23/10/2024). Kehadirannya disambut meriah oleh warga, diiringi puluhan becak motor (bentor) yang mengaraknya menuju lokasi kampanye, menunjukkan antusiasme besar masyarakat setempat.
Dalam orasi politiknya, Anwar menekankan pentingnya memilih pemimpin dengan penuh keseriusan.
“Pilkada ini bukan sekadar permainan. Kita harus memilih dengan sungguh-sungguh, karena masa jabatan pemimpin hanya lima tahun. Jika salah memilih, yang dirugikan adalah rakyat,” ujarnya tegas.
Ia menekankan tiga aspek yang harus diperhatikan dalam memilih pemimpin, yaitu rekam jejak, ilmu, dan pengalaman.
Anwar Hafid, yang dikenal dengan “nomor dua hoki”, juga membagikan cerita tentang pengalamannya dua kali terpilih sebagai Bupati Morowali dengan nomor urut dua.
“Saat mencalonkan bupati dulu, nomor dua membawa keberuntungan bagi saya. Sekarang di Pilgub ini, saya kembali dengan nomor dua. InsyaAllah, nomor dua ini akan membawa kemenangan di Sulawesi Tengah,” katanya optimis.
Selain berorasi, Anwar juga mengajak warga untuk hadir di kampanye akbar yang akan digelar. “Saya berharap dukungan penuh dari bapak dan ibu untuk nomor dua. Kita harus serius dalam memilih karena ini akan menentukan masa depan Sulawesi Tengah,” tambahnya.
Sebelum tiba di Desa Pakowa, Anwar sempat singgah di Desa Tuntung, Kecamatan Bunta, untuk bertemu simpatisan dan melakukan ziarah ke makam Habib Sayyed Husein Bin Djafar Alhabsyi, memperlihatkan nilai religius yang melekat pada kampanyenya.
Di akhir kampanye, Anwar Hafid mengingatkan warga untuk cermat dalam menentukan pilihan pada Pilkada 2024.
“Pengalaman, ilmu, dan prestasi adalah kunci. Dengan pemimpin yang memiliki ketiga hal ini, InsyaAllah masa depan Sulawesi Tengah akan cerah,” pungkasnya.
Kampanye ini menjadi ajang bagi Anwar Hafid untuk mengukuhkan dukungan di Kabupaten Banggai, dengan pendekatan yang hangat dan humor khas yang membuat warga merasa dekat.