Narasita. Com- Palu, — Balai Bahasa Sulawesi Tengah menggelar peluncuran Aplikasi Kamus Dwi Bahasa,Kulawi- Indonesia, Kamus Dwibahasa Kaili-Indonesia, dan Kamus Dwibahasa Bungku-Indonesia, Bertempat di Sutam Raja Hotel, Sabtu (21/12/2024).
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulteng,Dr Asrif mengatakan Sulawesi Tengah, yang memiliki keragaman bahasa daerah terbesar di wilayah Sulawesi, kini menghadirkan inovasi berbasis digital. Aplikasi Kamus Dwi Bahasa, yang diluncurkan pada akhir tahun ini, memungkinkan masyarakat untuk mengakses kosakata bahasa daerah dari mana saja.
Aplikasi ini tidak hanya menyediakan akses mudah ke kamus digital, tetapi juga memungkinkan masyarakat berkontribusi secara langsung.
“Ada fitur pengajuan kosakata, di mana masyarakat dapat mengusulkan kata-kata yang belum terekam, baik dari bahasa Kulawi, Morowali, maupun bahasa daerah lainnya,” jelasnya.
Menurutnya, langkah ini bertujuan agar kamus menjadi milik bersama, bukan sekadar milik Balai Bahasa, tetapi juga milik masyarakat dan pemerintah daerah.
“Kamus ini hadir untuk mendekatkan produk kebahasaan kepada masyarakat agar dapat digunakan secara luas, tidak hanya tersimpan di rak-rak perpustakaan.”
Dalam rangka mendukung revitalisasi bahasa daerah, Balai Bahasa Sulawesi Tengah terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan para penutur bahasa. Dalam waktu dekat, Balai Bahasa akan mengadakan evaluasi program revitalisasi bahasa di 12 kabupaten/kota sekaligus merencanakan pemetaan bahasa dan sastra untuk tahun mendatang.
“Kami menegaskan, kemitraan hanya akan berjalan dengan pemerintah daerah yang serius mendukung pelestarian bahasa daerah. Semangat kerja kami harus setara dengan komitmen daerah,” tambahnya.
Sebagai produk perdana, aplikasi Kamus Dwi Bahasa masih akan terus dikembangkan agar lebih sempurna. Balai Bahasa juga akan memberikan tutorial penggunaan aplikasi, termasuk cara pengajuan kosakata, untuk memastikan partisipasi masyarakat secara maksimal.