Narasita.com-Toli-toli- Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid dan dr. Reny Lamadjido menghadiri acara diskusi “Berani Diadu” yang digelar di Gedung Labong Boko, Toli-Toli, pada Minggu, 11 Agustus 2024.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh pemuda, aktivis dan mahasiswa yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berdialog langsung dengan calon gubernur dan wakilnya.
Acara dimulai dengan sambutan dari salah seorang tokoh pemuda yang memuji pasangan BERANI (Bersama Anwar-Reny) atas kompetensi dan pengalaman mereka. Ia mengaitkan pentingnya pendidikan dengan contoh sejarah Jepang, di mana Kaisar Hirohito memfokuskan perhatian pada pendidikan untuk mendorong kemajuan negara. Ia berharap agar perhatian serupa juga diterapkan dalam pemerintahan Anwar-Reny mendatang.
Anwar kemudian menjawab pertanyaan seputar pendidikan yang menjadi tema utama diskusi. Ia menegaskan bahwa pendidikan merupakan prioritas utama dalam visinya untuk Sulawesi Tengah. “Pendidikan adalah senjata yang sangat berkuasa untuk merubah keadaan,” kata Anwar. Ia mengungkapkan rencananya untuk menyediakan beasiswa dan meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak, termasuk pelatihan keterampilan untuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja.
Salah seorang peserta diskusi juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah terhadap pendidikan dan pelatihan kerja. Ia mengusulkan agar pemerintah daerah mempergunakan APBD untuk mendukung biaya pendidikan dan menyediakan pelatihan keterampilan yang relevan. Anwar merespons usulan tersebut dengan komitmen untuk memastikan pendidikan dan pelatihan kerja menjadi prioritas dalam programnya. Ia juga mengusulkan pembentukan Balai Latihan Kerja dan Bursa Lowongan Kerja di Sulawesi Tengah untuk memfasilitasi para pencari kerja.
Masalah infrastruktur juga menjadi topik penting dalam diskusi. Beberapa peserta menyuarakan keluhan tentang kondisi jalan di daerah di Kabupaten Toli-Toli, terutama jalan menuju Dondo, salah satu lokasi deklarasi BERANI, yang masih dalam kondisi buruk. Anwar menyadari tantangan ini dan berjanji untuk bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk memperbaiki infrastruktur yang ada. Ia menggarisbawahi pentingnya jalan sebagai elemen vital untuk akses ekonomi dan pendidikan, serta menyebutkan adanya program pemerintah untuk memperbaiki jalan-jalan daerah yang perlu didorong lebih lanjut.
“Kita harus memanfaatkan peluang dari program pemerintah pusat, seperti Inpres Jalan Daerah, untuk memperbaiki jalan-jalan yang rusak,” tegas Anwar. Ia juga berbicara tentang rencananya untuk membangun 1.000 km jalan tol desa sebagai bagian dari program “Berani Lancar” yang diusungnya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas desa-desa terpencil di Sulawesi Tengah, sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Selain pendidikan dan infrastruktur, Anwar Hafid juga menyinggung masalah ekonomi masyarakat, terutama terkait harga komoditas pertanian seperti cengkeh dan kelapa yang seringkali anjlok. Ia mengusulkan pembentukan sebuah mekanisme intervensi pemerintah untuk menstabilkan harga komoditas dengan membeli produk petani ketika harga jatuh di bawah standar. “Pemerintah harus hadir untuk melindungi petani dari permainan harga yang tidak adil,” kata Anwar.
Anwar menyatakan komitmennya untuk fokus pada pengembangan pendidikan dan infrastruktur sebagai bagian dari upayanya untuk meningkatkan kualitas hidup di Sulawesi Tengah. Ia berjanji akan terus mendengarkan aspirasi masyarakat dan bekerja keras untuk merealisasikan program-program yang telah disampaikan. (Adv)