Narasita. Com- SIGI – Dewan Pertukangan Nasional (DPN) Sulteng telah menyerahkan santunan kematian sebesar Rp 42 juta kepada keluarga seorang pekerja bangunan di Kabupaten Sigi.

Santunan tersebut berasal dari klaim asuransi BPJS Ketenagakerjaan yang diberikan secara gratis kepada para pekerja bangunan di Sulawesi Tengah.

Ketua DPN Sulteng, Andri Gultom, menyerahkan langsung bantuan itu kepada Hasnaeni, istri almarhum Rasmasdi, yang meninggal dunia dua hingga tiga minggu lalu sepulang bekerja sebagai buruh bangunan.

“Mewakili Pak Ahmad Ali, selaku Pembina DPN Sulteng, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dan menyerahkan santunan kematian sebesar Rp 42 juta.

Semoga bantuan ini bermanfaat bagi keluarga yang sedang berduka,” ujar Andri Gultom dalam acara konsolidasi pengurus DPN di Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, pada Rabu, 13 November 2024.

Selain menyerahkan santunan untuk keluarga Rasmasdi, Andri Gultom menyatakan bahwa DPN Sulteng juga akan segera menyalurkan bantuan serupa kepada keluarga seorang anggota DPN lainnya di Desa Mpanau, yang saat ini proses klaimnya masih dalam pengurusan.

“Kami harap penyalurannya bisa segera dilakukan kepada ahli waris,” tambah juru bicara Ahmad Ali.

Program BPJS Ketenagakerjaan gratis merupakan inisiatif DPN Sulteng untuk melindungi para pekerja bangunan, baik tukang maupun buruh, dari risiko kerja.

Program ini mencakup berbagai perlindungan, termasuk santunan kematian Rp 42 juta, santunan cacat permanen Rp 72 juta, beasiswa anak hingga Rp 173 juta, serta pengobatan tanpa batas di kelas 1 rumah sakit.

“Pak Ahmad Ali berpesan bahwa tidak boleh lagi ada pekerja bangunan yang terpaksa menjual alat kerja atau kendaraannya saat mengalami risiko kerja. Oleh karena itu, DPN menyediakan BPJS Ketenagakerjaan gratis untuk melindungi seluruh anggota,” tutup Andri Gultom.

Hasnaeni, penerima santunan, mengungkapkan rasa syukurnya atas perhatian DPN Sulteng. Dia tidak menyangka bahwa almarhum suaminya mendapatkan perlindungan yang sangat membantu keluarganya.

“Saya terkejut ketika diberitahu ada santunan kematian dari suami saya. Ini sangat membantu kami yang ditinggalkan. InsyaAllah dana ini akan kami gunakan untuk tahlilan dan modal usaha demi melanjutkan hidup,” ujarnya.