Narasita.com- Donggala, – Warga Desa Balentuma, Kecamatan Sirenja, menyampaikan berbagai keluhan terkait infrastruktur dan keamanan dalam reses Masa Sidang I Tahun 2025 yang digelar oleh anggota DPRD Donggala dari Fraksi Gerindra, Fany Sirey Mowar, Senin (10/3/2025).
Salah satu permasalahan utama yang disoroti warga adalah rusaknya sistem irigasi yang terdampak gempa bumi 2018. Akibatnya, produktivitas pertanian mereka menurun drastis.
Selain irigasi, warga juga menyoroti kondisi jalan penghubung dari induk desa ke Dusun 3 yang belum tersentuh perbaikan sejak 1986. Jalan sepanjang empat kilometer ini menjadi akses utama bagi anak-anak sekolah, terutama setelah pemindahan sekolah mereka akibat banjir dan tanah rob.
Keamanan desa juga menjadi perhatian serius. Masyarakat mengeluhkan maraknya pencurian hasil bumi serta barang berharga lainnya. Mereka berharap ada langkah konkret dari pemerintah dan aparat penegak hukum untuk meningkatkan keamanan di desa mereka.
Isu tapal batas antara Desa Balentuma dan Desa Sibado juga kembali mencuat. Warga menyesalkan lambatnya penyelesaian sengketa ini meskipun telah berulang kali diusulkan dalam Musrenbang.
Selain itu, warga meminta pembangunan gorong-gorong dan dekker baru untuk mengatasi banjir yang kerap merendam sekolah dan rumah ibadah akibat saluran air yang jebol. Mereka juga menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) agar kesejahteraan desa dapat meningkat.
Menanggapi berbagai keluhan ini, Fany Sirey Mowar menegaskan komitmennya untuk membawa aspirasi warga ke tingkat pembahasan di DPRD Donggala.
“Kami akan mengawal semua usulan ini agar mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Semoga bisa segera direalisasikan untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Warga berharap reses ini tidak hanya menjadi forum penyampaian aspirasi, tetapi benar-benar menghasilkan perubahan nyata bagi Desa Balentuma.