Narasita. Com- PALU – Menjelang Lebaran, Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, mengambil langkah tegas untuk memastikan harga gas LPG 3 kg tetap stabil.
Dalam video call dengan warga dan pengecer di Kabupaten Poso pada Kamis (13/3/2025), ia menegaskan akan menindak tegas para pengecer yang menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Percakapan yang berlangsung dari Kantor Gubernur Sulteng itu menyoroti keluhan masyarakat terkait lonjakan harga LPG 3 kg. Seorang pengecer mengungkapkan bahwa mereka membeli gas dengan harga tinggi dari pangkalan, sehingga terpaksa menjual lebih mahal kepada konsumen.
Mendengar hal itu, Anwar Hafid langsung memerintahkan Asisten II untuk menyelidiki rantai distribusi guna mengungkap penyebab kenaikan harga.
Ia juga menginstruksikan tindakan tegas bagi pengecer dan pangkalan yang melanggar aturan.
“Kalau ada pengecer yang menaikkan harga seenaknya, langsung tutup saja. Kita cari yang lebih jujur,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa pangkalan yang terbukti menjual di atas HET akan dikenai sanksi, mulai dari penutupan sementara hingga pencabutan izin usaha.
Selain masalah harga, gubernur juga menyoroti potensi kelangkaan gas sebagai penyebab kenaikan harga. Ia meminta Pertamina memastikan distribusi LPG 3 kg tetap lancar agar tidak ada oknum yang mempermainkan harga di lapangan.
“Kalau gas kurang, kita berjuang bersama Pertamina supaya kuota cukup. Tapi kalau ada yang sengaja menaikkan harga, itu harus ditindak,” ujarnya.
Anwar Hafid juga mengingatkan bahwa LPG 3 kg adalah barang bersubsidi yang diberikan untuk meringankan beban masyarakat. Jika ada pihak yang menyalahgunakan subsidi ini untuk keuntungan pribadi, ia menegaskan bahwa tindakan hukum bisa ditempuh.
Gubernur pun menginstruksikan Pemda Poso, Satgas LPG, dan aparat keamanan untuk mengawal distribusi gas agar tetap stabil, terutama saat Ramadan dan menjelang Lebaran.
“Masyarakat sudah cukup terbebani dengan biaya hidup. Jangan lagi ditambah dengan permainan harga,” katanya.
Sebagai langkah tambahan, ia meminta setiap pangkalan membuat fakta integritas yang memastikan penjualan gas sesuai ketentuan. Jika ditemukan pengecer yang menjual gas hingga dua kali lipat dari harga normal, tindakan tegas akan diberlakukan.
“Kalau sudah sampai Rp40 ribu atau Rp60 ribu, itu sudah tidak wajar. Itu membebani masyarakat. Langsung ditutup saja,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Gubernur Anwar Hafid menegaskan bahwa pemerintah hadir untuk melindungi rakyat dan memastikan harga tetap stabil.
“Kalau ada yang bermain-main dengan harga, saya pastikan akan ditindak,” pungkasnya.