Narasita. Com-Palu- Hasan Bahasyuan Institute (HBI),Menggelar Mahakarya a[R]tribute to Hasan Bahasyuan pada Selasa (26/11/2024) di Hotel Santika Palu.
Acara ini merupakan penghormatan kepada almarhum Hasan Bahasyuan, salah satu tokoh besar seni budaya Sulawesi Tengah, yang karyanya seperti Tari Pamonte telah mengangkat nama daerah ke tingkat nasional bahkan internasional.
Direktur Hasan Bahasyuan Institute (HBI), Zul Fikar Usman, dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa Gelar Mahakarya bukan hanya sekadar pertunjukan seni, melainkan sarana promosi budaya untuk memperkuat citra Sulawesi Tengah di kancah nasional maupun internasional.
“Ke depan, konsep orkestra akan kami hadirkan untuk mengiringi pertunjukan seni, sehingga semakin memperkaya karya budaya kita,” kata Zul Fikar.
Ia juga mengajak masyarakat untuk senantiasa mendoakan almarhum Hasan Bahasyuan agar karya-karyanya terus menjadi inspirasi generasi mendatang.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura, yang turut hadir, menyampaikan rasa haru dan nostalgia terhadap karya-karya Hasan Bahasyuan.
“Jika tidak ada budaya, Sulawesi Tengah akan kehilangan identitasnya. Karya seperti Tari Pamonte menjadi alat perjuangan yang mengangkat nama Sulteng,” ujar gubernur.
Gubernur juga menambahkan bahwa rencana pembangunan gedung teater besar untuk mengenang dan melestarikan karya Hasan Bahasyuan menjadi prioritas penting.
“Jika saya tidak sempat membangunnya, saya harap generasi muda melanjutkan perjuangan ini,” katanya dengan penuh harapan.
Acara tersebut menekankan pentingnya peran generasi muda dalam melestarikan karya seni dan budaya.
Hasan Bahasyuan tidak hanya menjadi milik masa lalu, tetapi juga simbol harapan dan kebanggaan untuk masa depan Sulawesi Tengah.
Gelar Mahakarya a[R]tribute to Hasan Bahasyuan menjadi momentum untuk merayakan warisan seni budaya sekaligus memupuk semangat bersama dalam menjaga identitas dan kebanggaan daerah.