Narasita.com- PALU – Tim sepak bola Sulawesi Tengah yang berlaga dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 tiba di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu pada Kamis (19/9).

Kedatangan mereka disambut hangat oleh Ketua Asprov PSSI Sulawesi Tengah, Hadianto Rasyid, bersama puluhan warga dan keluarga para pemain.

Meskipun tim harus pulang tanpa medali, suasana di bandara dipenuhi rasa haru dan dukungan dari warga yang bangga atas perjuangan mereka.

“Saya sangat sedih dan kecewa. Keputusan yang tidak benar tetap dipertahankan. Ini adalah sejarah terburuk di cabang sepak bola PON, dan menjadi kekecewaan mendalam bagi masyarakat Sulawesi Tengah, terutama para pemain,” ujar Hadianto Rasyid.

Meski tidak berhasil membawa pulang kemenangan, warga tetap memberikan semangat kepada para pemain.

Sebuah spanduk besar bertuliskan “Terima Kasih Sudah Berjuang untuk Sulawesi Tengah, Kami Bangga” terlihat di antara kerumunan.

Squad sepak bola Sulteng akhirnya harus memilih mengakhiri pertandingan saat berlaga dalam PON XII di Aceh, setelah Manager pertandingan memutuskan mengambil sikap Walk Out. Pengunduran diri dilakukan lantaran tim menilai keputusan wasit curang dan berpihak kepada Aceh.

Sebagai Manager Tim, Susik mengaku akan bertanggung jawab terhadap Muhammad Rizki Saputra, pemain yang viral setelah memukul wasit hingga KO, terkait sanksi yang akan diberikan PSSI. Menurutnya dari hasil komunikasi dengan Ketua Umum PSSI, yang bersangkutan hanya akan dikenakan sanksi berupa pembinaan.

“Kami sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum PSSI. Muhammad Rizki Saputra akan menerima sanksi pembinaan, bukan hukuman berat. Kami akan menghadapi ini dengan bijak,” jelas Susik.(non)