Narasita.com- Jakarta, — Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah (KPwBI Sulteng) berkolaborasi dengan desainer lokal FFF byFery, sukses memperkenalkan kreasi tenun Donggala dalam nuansa Modest Fashion di ajang Muslim Fashion Festival (MUFFEST+) 2024. Festival ini, yang merupakan acara fesyen muslim terbesar di Indonesia, diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) pada 8-11 Agustus 2024 di Istora Senayan, Jakarta.

MUFFEST+ 2024 menjadi panggung bagi lebih dari 175 brand yang ikut meramaikan peragaan busana modest fashion dan pameran dagang. Keikutsertaan KPwBI Sulteng dalam acara ini menunjukkan keseriusan dalam mempromosikan tenun Donggala dari hulu hingga hilir, hingga tercipta produk modest fashion yang berstandar internasional.

“Keikutsertaan kami dalam MUFFEST+ 2024 adalah bukti nyata upaya kami dalam mendorong promosi kreasi tenun Donggala sebagai produk fesyen yang tidak hanya elok, tetapi juga memiliki daya saing internasional,” ujar perwakilan KPwBI Sulteng.Rony Hartawan dikutip dari resmi.

MUFFEST+ adalah pameran dagang dan fashion show tahunan yang menyoroti keragaman budaya dan kreativitas dalam produk fesyen modest serta gaya hidup halal di Indonesia.

Tahun ini, festival mengusung tema “Flying to the Global Market” yang bertujuan untuk menjadikan fesyen modest Indonesia sebagai trendsetter di pasar lokal, nasional, dan internasional, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat fesyen modest dunia.

Dalam pagelaran MUFFEST+ 2024, KPwBI Sulteng turut andil dengan berkolaborasi bersama FFF byFery, salah satu UMKM binaannya, yang mengusung konsep sustainable fashion dalam kreasi tenun Donggala.

“Konsep sustainable fashion yang kami terapkan bertujuan untuk meminimalisir limbah kain dengan cutting design zero waste, sehingga produk akhir tidak hanya indah tetapi juga ramah lingkungan,” jelas Fery, desainer dari FFF byFery.

Selain mengedepankan keberlanjutan, KPwBI Sulteng juga berperan aktif dalam mengedukasi pelaku usaha fashion di seluruh rantai nilai, mulai dari hulu hingga hilir. Mereka mendukung perkembangan fesyen muslim lokal, nasional, dan global yang sesuai dengan tren fesyen dari berbagai kalangan usia dan generasi.
“Ini adalah momen strategis bagi industri modest fashion Indonesia untuk terus berkembang dan bersaing di pasar global,” tambah Fery.

Pada MUFFEST+ 2024, KPwBI Sulteng dan FFF byFery mempersembahkan tema “CALYPSO,” yang berarti bidadari laut. Tema ini diangkat sebagai bentuk cinta dan dedikasi untuk mengangkat keindahan pantai dan eksotisme tenun Sulawesi Tengah ke panggung internasional. Karya modest fashion ini diperagakan oleh Juara Indonesia Next Top Model 2023 dan Miss Mega Bintang 2024, menambah kebanggaan tersendiri bagi KPwBI Sulteng dan FFF byFery.

Kegiatan ini dibuka oleh Imam Hartono dari Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia dan Mardyana Lisdawati dari Kementerian Perdagangan RI.
Dalam sambutannya, mereka menyampaikan bahwa dunia fashion menghadapi tiga tantangan utama.

“Ketergantungan pada bahan baku tekstil impor, potensi buyer lokal dan nasional yang belum digarap, serta keterbatasan inovasi pelaku desain menjadi tantangan yang harus diatasi bersama,” kata Imam Hartono.

Untuk menjawab tantangan tersebut, diperlukan sinergi yang kuat dari berbagai pihak.

“Penguatan SDM fashion, peningkatan kualitas produk, serta perluasan akses pasar melalui promosi adalah langkah penting yang harus diambil,” ungkap Mardyana Lisdawati.

Keikutsertaan KPwBI Sulteng dalam MUFFEST+ 2024 juga merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (GBBI-BBWI) Sulawesi, yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.