Narasita.com- Palu, – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palu akan menggelar debat publik kedua bagi tiga pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu pada Rabu (07/11/2024).

Debat ini menjadi ajang bagi para kandidat untuk memaparkan visi dan misi mereka terkait peningkatan pelayanan masyarakat dan penyelesaian masalah di Kota Palu.

Tiga paslon yang akan beradu gagasan pada debat kali ini adalah Hidayat-Andi Nur B Lamakarate (paslon nomor 1), Hadianto Rasyid-Imelda Liliana (paslon nomor 2), dan Muhammad Wartabone-Rizal (paslon nomor 3). Acara ini akan disiarkan secara langsung melalui saluran televisi nasional.

Debat kali ini akan menghadirkan tujuh panelis yang sama seperti debat pertama, serta menggunakan tempat yang sama.

Namun, Ketua KPU Kota Palu, Idrus, menjelaskan bahwa format debat kedua akan berbeda.

Kali ini, urutan pemaparan para kandidat dimulai dari paslon nomor 3, disusul paslon 1 dan 2. Selain itu, setiap paslon diberi kebebasan memilih pertanyaan yang sesuai dengan visi dan misi mereka.

“Debat kedua ini terdiri dari lima segmen. Segmen pertama dikhususkan untuk pemaparan visi dan misi, sedangkan segmen kedua dan ketiga berisi pilihan pertanyaan yang telah disiapkan KPU. Pada segmen keempat dan kelima, para kandidat diberi kesempatan untuk saling bertanya guna mengembangkan diskusi yang lebih mendalam,” ungkap Idrus, didampingi Divisi Teknis Penyelenggara, Iskandar Lembah, dan Sekretaris KPU Kota Palu, Aslam Adigama, dalam jumpa pers di aula KPU Kota Palu, Selasa (06/11).

Untuk memastikan kelancaran acara, KPU Kota Palu bekerja sama dengan aparat keamanan yang akan berjaga dalam empat lapisan di sekitar lokasi debat.

Selain itu, KPU juga menyiapkan iklan layanan masyarakat yang ditayangkan selama debat, dengan pesan-pesan dari tokoh-tokoh seperti Kapolresta, Dandim 138 Palu, Bawaslu, dan KPU. Iklan ini bertujuan untuk menekankan pentingnya menjaga ketertiban, mencegah hoaks, dan menghindari konflik selama proses Pilkada.

KPU Kota Palu juga mengadakan nonton bareng di delapan kecamatan melalui Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk memperluas akses masyarakat dalam mengikuti debat ini.

Idrus berharap inovasi dalam penyelenggaraan debat kali ini dapat membantu masyarakat Palu untuk memahami lebih dalam visi dan misi dari masing-masing pasangan calon.

“Dengan berbagai upaya ini, kami berharap masyarakat semakin paham dengan program yang ditawarkan oleh calon pemimpin mereka,” tutup Idrus.