Narasita. Com-Palu- Menjelang Hari Raya Idulfitri, industri rumahan yang memproduksi kue kering mengalami peningkatan pesanan yang signifikan.

Salah satu pelaku usaha rumahan dijalan kelor Palu Barat ,Eka mengungkapkan bahwa permintaan kue kering melonjak.

“Dekat lebaran seperti ini bisa mencapai 85 hingga 100 mika per reseller,” katanya.Sabtu (15/3/2025).

Ia juga menyebutkan bahwa reseller dari berbagai daerah, seperti Ampana dan Poso, turut memesan dalam jumlah besar.

Berbagai jenis kue kering seperti putri salju, mente coklat, kurma kacang, rambutan, dan almond menjadi favorit pelanggan.

Harga yang ditawarkan bervariasi, mulai dari Rp100.00 per empat mika hingga Rp185.000 per toples.

Namun, di tengah meningkatnya permintaan, pelaku usaha juga menghadapi tantangan, terutama kenaikan harga bahan baku.

“Coklat yang sebelumnya seharga Rp100.000, kini naik hingga Rp135.000 di toko ,” jelasnya.

Untuk menyiasatinya, Eka menyesuaikan komposisi bahan agar tetap menjaga kualitas kue tanpa menaikkan harga secara signifikan.

Usaha kue kering yang dirintis sejak 2022 ini juga memberikan lapangan pekerjaan bagi tiga orang pekerja tetap. Selain kue kering, Eka juga memproduksi aneka takjil seperti risoles, panada, donat, dan lempet, yang telah dijual sejak 2017.

Dengan semakin dekatnya Lebaran, permintaan diprediksi terus meningkat. Industri rumahan seperti ini menjadi salah satu pendorong ekonomi masyarakat, terutama bagi pelaku UMKM yang mengandalkan momen Ramadan sebagai puncak penjualan mereka.