Narasita. Com- PALU – Perayaan Milad ke-94 Alkhairaat berlangsung meriah pada Ahad (10/11) di Kompleks Alkhairaat Pusat Palu. Acara ini dihadiri oleh puluhan ribu masyarakat dan menjadi perayaan besar pertama yang digelar secara masif.

Dimulai dengan kegiatan jalan santai pada pukul 07.00 WITA, acara ini terus berlanjut hingga berita ini diterbitkan.

Sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan pemerintahan, pengurus PB Alkhairaat, dan tokoh-tokoh Alkhairaat lainnya, turut memeriahkan peringatan ini.

Jalan santai tersebut menawarkan hadiah utama berupa paket umroh, di samping ratusan hadiah hiburan. Selain itu, berbagai kegiatan seperti donor darah, pemeriksaan kesehatan, parade Maulid Diba, dan pameran UMKM turut menyemarakkan suasana perayaan.

Ketua Umum PB Alkhairaat Sulawesi Tengah, Habib Mochsen Al Idrus, dalam sambutannya menegaskan peran besar pendiri Alkhairaat, Sayid Idrus Bin Salim Aljufri, atau yang dikenal sebagai Guru Tua.

Menurutnya, Guru Tua adalah seorang tokoh bangsa yang mendedikasikan hidupnya demi kemajuan Indonesia.

“Napak tilas perjalanan hidup pendiri Alkhairaat, Sayid Idrus Bin Salim Aljufri, kami lakukan hari ini,” ujar Habib Mochsen dalam pidatonya saat jalan santai.

Lebih dari 94 tahun yang lalu, Guru Tua hadir di Indonesia, khususnya di kawasan timur Nusantara, dengan misi mulia di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial.

Berkat dedikasinya, ribuan madrasah dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi berdiri, mencetak generasi yang berilmu dan berakhlak mulia.

“Karya Guru Tua adalah bukti sejarah. Beliau membebaskan anak-anak bangsa dari kebodohan, kemerosotan moral, serta tekanan mental dan budaya akibat penjajahan,” ungkap Habib Mochsen.

Habib Mochsen juga menekankan bahwa syair yang diajarkan Guru Tua, “Dengan ilmu dan akhlak, seseorang dapat mencapai puncak kemuliaan,” mencerminkan perjuangan beliau dalam membentuk generasi bangsa yang cerdas dan bermartabat.

Momentum Hari Pahlawan dalam peringatan Milad ini menjadi simbol penghormatan atas jasa Guru Tua dalam mencerdaskan bangsa.

“Kita semua menjadi saksi, Sayid Idrus Bin Salim Aljufri adalah tokoh bangsa yang mengabdikan hidupnya bagi Indonesia,” pungkas Habib Mochsen.