Narasita.com- POSO, – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah bersama Pemerintah Kabupaten Poso mendukung dan memfasilitasi pelepasan ekspor perdana dua ton biji kakao fermentasi kualitas premium ke perusahaan Valrhona Chocolate, Prancis.
Kegiatan ekspor ini digerakkan oleh Koperasi Karya Bersama bekerja sama dengan Rainforest Alliance di Desa Pendolo, Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso. Tidak sekadar transaksi perdagangan, ekspor ini menjadi wujud nyata keberhasilan Program Pengembangan Ekonomi Daerah (PED) dan komitmen inklusi serta literasi keuangan bagi petani melalui kegiatan Edukasi Keuangan yang digelar bersamaan.
Menurut OJK, kegiatan tersebut merupakan bagian dari implementasi program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Poso, yang berfokus pada pengembangan potensi ekonomi lokal berbasis komoditas unggulan daerah.
Langkah ini juga sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), yang menegaskan peran OJK dalam menjaga stabilitas sektor jasa keuangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara inklusif dan berkelanjutan.
“Hari ini kita membuktikan bahwa biji kakao Poso memiliki nilai kualitas global. Lebih dari itu, momentum ini menjadi katalis bagi kemandirian finansial petani,” ujar Kepala OJK Provinsi Sulawesi Tengah, Bonny Hardi Putra, dalam sambutannya.
“Kolaborasi antara regulator, pemerintah daerah, lembaga jasa keuangan, dan koperasi adalah model yang harus direplikasi,” tambahnya.
Acara peresmian pelepasan ekspor ini dibuka oleh Wakil Bupati Poso H. Soeharto Kandar, didampingi oleh Kepala OJK Provinsi Sulawesi Tengah, Bonny Hardi Putra. Turut hadir sejumlah pejabat dan pemangku kepentingan.
Untuk mendukung keberlanjutan ekspor, kegiatan diawali dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Koperasi Karya Bersama dan Bank BRI Cabang Poso. Kolaborasi ini membuka akses pembiayaan produktif bagi petani, memperkuat rantai pasok, dan menjaga kualitas hasil panen.
Wakil Bupati Poso Soeharto Kandar menyampaikan apresiasinya terhadap keberhasilan ekspor perdana ini.
“Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras para petani dan dukungan dari OJK serta mitra global. Poso siap menjadi sentra kakao unggulan yang tidak hanya produktif, tetapi juga maju dalam literasi keuangan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Karya Bersama Bernard Ranonto mengungkapkan kebanggaannya atas keberhasilan petani Poso menembus pasar dunia.
“Kami bangga karena biji kakao hasil fermentasi petani Poso kini dikenal dunia. Ini bukti bahwa kualitas lokal mampu bersaing global,” tuturnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke rumah fermentasi dan kebun kakao, serta Edukasi Keuangan bagi sekitar 300 petani. Edukasi ini menekankan pentingnya manajemen keuangan usaha, akses ke layanan perbankan formal, dan literasi keuangan digital agar manfaat ekspor dapat dirasakan langsung oleh keluarga petani.
Ekspor perdana dua ton biji kakao fermentasi ini menjadi tonggak awal pengembangan kakao berkelanjutan di Sulawesi Tengah, sekaligus memperkuat komitmen daerah dalam mewujudkan visi “Sulteng Nambaso” — Sulawesi Tengah yang besar, berdaya saing, dan sejahtera.