Narasita.com- Palu, – Ratusan warga keturunan Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek 2025 di Vihara Karunadipa dengan penuh semarak.Rabu(29/1/2025).

Perayaan tahun ini digelar lebih meriah dibanding tahun sebelumnya, diwarnai dengan ritual sembahyang, doa bersama, serta atraksi Barongsai yang menjadi daya tarik utama.

Usai berdoa, para peserta perayaan disuguhi pertunjukan Barongsai yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi simbol keberuntungan. Selain warga keturunan Tionghoa, masyarakat lokal turut antusias menyaksikan atraksi tersebut.

Pembina Barongsai Tiga Naga, Wijaya Candra, menjelaskan bahwa kelompok Barongsai ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Kota Palu sejak didirikan pada 5 Juni 2007.

“Barongsai Tiga Naga adalah simbol budaya yang sangat indah, mulai dari tarian hingga tradisi yang bisa diterima oleh semua suku, agama, dan latar belakang. Bahkan, pelatih kami berasal dari Makassar, yang turut memperkaya tradisi ini,” ujar Wijaya.

Menurutnya, Barongsai tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga memiliki makna filosofis mendalam, salah satunya sebagai alat untuk mengusir energi negatif.

“Di masa lalu, Barongsai digunakan untuk membersihkan area dari pengaruh jahat. Tradisi ini sering diterapkan dalam acara seperti peresmian tempat usaha, toko, pabrik, atau gudang. Suara tambur dan cengceng dalam pertunjukan Barongsai tidak hanya menciptakan suasana meriah, tetapi juga berfungsi untuk mengusir makhluk-makhluk yang mungkin mengganggu,” tambahnya.

Dengan semakin meriahnya perayaan Imlek di Kota Palu, Wijaya berharap tradisi Barongsai dapat terus dilestarikan dan menjadi jembatan budaya yang merangkul berbagai kalangan.