Narasita. Com- SIGI – Kampanye dialogis yang digelar dr. Reny Lamadjido, Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah 2024, di Desa Potoya, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sabtu (16/11/2024), menjadi ajang untuk mendengar langsung aspirasi warga.

Warga menyampaikan berbagai permasalahan yang mereka hadapi, mulai dari kebutuhan pelatihan keterampilan, subsidi pupuk, hingga pemberdayaan UMKM.

Semua itu, kata dr. Reny, telah diakomodasi dalam Sembilan Program Berani yang dirancang bersama Anwar Hafid.

Salah satu permasalahan yang mencuat dalam dialog adalah tingginya biaya kursus bahasa asing.

Padahal, peluang kerja ke luar negeri, seperti Jepang, terus meningkat. Warga berharap ada pelatihan bahasa gratis yang dapat meningkatkan keterampilan mereka.

Menanggapi ini, dr. Reny menjelaskan bahwa Program Berani sudah mencakup solusi untuk persoalan tersebut.

“Melalui Program Berani, kami akan menghadirkan BLK (Balai Latihan Kerja) modern yang menyediakan kursus bahasa asing gratis. Ini bukan sekadar meningkatkan keterampilan, tetapi membuka peluang kerja bagi anak-anak muda Sulawesi Tengah,” ujarnya.

Keluhan lain yang mencuat adalah ketimpangan harga pupuk bersubsidi. Warga menyebutkan bahwa petani individu kesulitan mendapatkan pupuk dengan harga yang terjangkau karena tidak memiliki kartu kelompok tani. dr. Reny memastikan bahwa jika terpilih, subsidi pupuk akan diperluas dan dipermudah.

“Pemerintah provinsi di bawah kami akan memastikan subsidi pupuk tersedia untuk semua petani, baik individu maupun kelompok.

Kami ingin menjadikan pertanian sektor yang menarik bagi generasi muda. Tidak semua harus menjadi ASN, petani pun bisa menjadi profesi yang sukses dan membanggakan,” tegas dr. Reny.

Isu lain yang menjadi perhatian adalah pemberdayaan UMKM. Warga berharap UMKM lokal bisa lebih didukung untuk menggerakkan ekonomi desa. dr. Reny menegaskan bahwa pemberdayaan UMKM menjadi fokus utama Program Berani.

“Kami akan memberikan pendampingan kepada UMKM, termasuk menciptakan akses pasar baru. Dengan program ini, potensi lokal seperti perikanan dan pertanian dapat dioptimalkan,” tambahnya.

Aspirasi warga Desa Potoya mempertegas bahwa Sembilan Program Berani telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Sulawesi Tengah. dr. Reny menutup dialog dengan komitmen untuk memberikan solusi nyata.

“Segala keluhan yang disampaikan hari ini sudah kami siapkan solusinya. Dengan dukungan masyarakat, kita bisa mewujudkan Sulawesi Tengah yang berani bangkit dan mandiri,” pungkasnya.