Narasita com- PALU, – Kejuaraan tinju Berani Boxing Champion (BBC) 2025 resmi ditutup pada Sabtu (25/5/2025) malam di 168 House, Palu. Penutupan ditandai dengan penyerahan medali dan sabuk kemenangan oleh Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Pertina Sulawesi Tengah, Fathur Razaq Anwar.
Turnamen ini mempertandingkan 36 petinju dari berbagai kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah, dalam 18 partai, termasuk empat partai kategori putri.
Dalam sambutannya, Fathur menyampaikan apresiasi atas antusiasme dan semangat yang ditunjukkan para atlet muda. Ia menyebut ajang ini sebagai langkah awal membangun ruang kompetitif yang sehat dan bermartabat bagi olahraga tinju di Bumi Tadulako.
“Ini bukan sekadar pertandingan fisik, tapi juga panggung bagi generasi muda untuk menunjukkan karakter BERANI — bersatu, energik, responsif, aktif, nasionalis, dan inspiratif,” ujar Fathur.
Menurutnya, olahraga tinju perlu dipandang sebagai bagian dari pembinaan karakter, yang menekankan kedisiplinan, kerja keras, dan mental tangguh. Ia berharap BBC dapat menjadi ajang rutin yang melahirkan petinju-petinju berprestasi dan siap bersaing di tingkat nasional, termasuk dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028.
Lebih lanjut, Fathur mengumumkan rencana penyelenggaraan turnamen lanjutan pada Juli 2025 di Palu Grand Mall (PGM). Kejuaraan tersebut akan digelar dengan skala lebih besar, menghadirkan atlet dari luar daerah, serta menjadi bagian dari proses seleksi awal untuk pembinaan jangka panjang menuju kejuaraan nasional.
“Kita akan hadirkan petinju dari Jakarta. Turnamen berikutnya tidak hanya uji tanding, tetapi benar-benar bertaraf prestasi. Tujuannya adalah menjaring bibit-bibit asli Sulawesi Tengah yang potensial mewakili daerah di level lebih tinggi,” kata Fathur.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran acara, termasuk 168 House sebagai tuan rumah, Mortal Camp, SMAN Olahraga (Smanor), serta para sponsor.
“Sulawesi Tengah memiliki potensi besar. Kita pantas dikenal tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga internasional. Namun, itu hanya bisa tercapai jika kita bangun bersama—tidak hanya di tinju, tapi juga di bidang otomotif, seni, budaya, dan olahraga lainnya,” pungkasnya.