Narasita.com- PALU, — Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid membahas percepatan pembangunan infrastruktur air bersih bersama Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan (BPBPK) Sulawesi Tengah. Pertemuan berlangsung di ruang kerja Gubernur, Rabu (15/10/2025), dan dihadiri Wakil Gubernur dr. Reny Lamadjido serta Sekretaris Daerah Novalina.

Dalam audiensi tersebut, Gubernur Anwar dan Kepala BPBPK Sulteng Firman Aksara membahas sejumlah program strategis di bidang infrastruktur permukiman, termasuk percepatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), penataan kawasan, dan peluang kerja sama investasi pengelolaan air bersih di daerah.

Firman menjelaskan, Balai saat ini tengah menangani berbagai proyek infrastruktur dasar di wilayah Sulteng. Salah satunya adalah penataan kawasan strategis Bahodopi di Kabupaten Morowali, dengan nilai investasi sekitar Rp60 miliar.
“Pekerjaan meliputi pembangunan drainase, jalan lingkungan, dan fasilitas umum di dua desa, yakni Baho Makmur dan Bahodopi,” kata Firman.

Selain itu, ia memaparkan perkembangan proyek SPAM Uveta berkapasitas 600 liter per detik, yang akan dikelola oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui unit khusus. Dari total kapasitas tersebut, 450 liter per detik dialokasikan untuk Kota Palu dan 150 liter per detik untuk Kabupaten Sigi.

Firman menambahkan, pihaknya tengah mempercepat proses serah terima aset agar pengelolaan air curah segera dimanfaatkan masyarakat.
“Prinsip kami, secepat mungkin masyarakat merasakan manfaat air bersih yang layak,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Gubernur Anwar Hafid menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap langkah percepatan yang dilakukan BPBPK. Ia menekankan pentingnya pelayanan publik yang langsung menyentuh kebutuhan dasar warga.
“Yang penting air cepat mengalir dan masyarakat bisa merasakan manfaatnya. Soal pendapatan nanti mengikuti, karena anggaran yang kita gunakan juga bersumber dari negara,” kata Anwar.

Dalam pertemuan tersebut juga dibahas rencana revisi Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara pemerintah daerah dan Balai, agar pembagian kapasitas air lebih efisien dan sesuai kemampuan daerah.

Sementara itu, hasil uji keandalan SPAM Oloboju, yang merupakan bagian dari sistem SPAM Pasigala pascagempa, dinyatakan berfungsi baik. Beberapa catatan teknis disebut akan diselesaikan sebelum akhir tahun ini.rlis