Narasita. Com- PALU, – Pemerintah Jepang menyetujui pemberian hibah untuk pelaksanaan studi kelayakan (feasibility study/FS) proyek pengolahan sampah menjadi biogas di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Proyek ini diinisiasi oleh konsorsium yang dipimpin PT Kanadevia Corporation bersama Kirkheaton Ltd dan sebuah perusahaan gas asal Jepang.
“Pemerintah Jepang telah menyetujui subsidi studi kelayakan untuk proyek biogas di Palu. Ini menjadi momentum penting untuk mewujudkan proyek tersebut,” kata Direktur Operasional PT Kanadevia Indonesia Aono Yasukazu dalam keterangan tertulis di Palu, Minggu.
Menurut Aono, proyek ini bertujuan mengolah sampah kota menjadi produk ekonomi sirkular, seperti biogas dan pupuk organik. Untuk memastikan keberhasilan pelaksanaannya, Kanadevia menggandeng Kirkheaton Co. Ltd., perusahaan konsultan asal Jepang, serta mitra perusahaan gas dari negeri tersebut.
PT Kanadevia Corporation sendiri merupakan perusahaan yang berdiri sejak 1934 di Osaka dan Tokyo, Jepang. Perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Tokyo dengan kapitalisasi mencapai sekitar 304 miliar dollar AS.
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan studi kelayakan proyek biogas ini. Ia berharap tahapan FS dapat segera rampung agar kerja sama pembangunan bisa segera dimulai.
Kami berharap studi kelayakan dapat diselesaikan sesegera mungkin, sehingga bisa dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama pembangunan biogas,” ujar Hadianto.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Palu menggelar pertemuan lanjutan bersama konsorsium investor di Kantor Wali Kota Palu, Jumat (3/9). Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Wali Kota Imelda Liliana Muhidin, Sekretaris Kota Irmayanti Petalolo, serta sejumlah pejabat teknis.
Sementara dari pihak investor hadir Aono Yasukazu dari PT Kanadevia Indonesia dan John Sliwowski, Kepala Perwakilan Kirkheaton Ltd untuk Indonesia.
Dalam pertemuan itu, konsorsium meminta dukungan data dari Pemerintah Kota Palu, termasuk informasi mengenai volume produksi sampah industri dan non-industri dari wilayah Palu serta kabupaten sekitar.
Diskusi juga mencakup identifikasi dua lokasi potensial untuk pembangunan fasilitas biogas. Detail lokasi masih dalam tahap pembahasan bersama pemerintah daerah dan tim teknis.