Narasita.com- PALU, — Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Pantoloan, Sulawesi Tengah, mencatat pertumbuhan positif sepanjang September 2025. Data PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menunjukkan peningkatan signifikan pada arus peti kemas dan kapal dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
General Manager Pelindo Regional 4 Pantoloan, Chaerur Rijal, mengatakan arus peti kemas di Terminal Peti Kemas (TPK) Pantoloan mencapai 97.510 TEUs hingga September 2025. Angka ini naik sekitar 17 persen dibandingkan September 2024 yang tercatat 83.341 TEUs.
“Dari sisi jumlah box juga meningkat dari 71.092 box menjadi 76.858 box tahun ini,” kata Chaerur Rijal dalam kegiatan Port Visit Media di Pantoloan, Selasa (14/10/2025).
Menurutnya, pertumbuhan ini mencerminkan aktivitas logistik dan perdagangan di wilayah Sulawesi Tengah yang terus bergerak positif. “Peningkatan ini juga menandakan kepercayaan para pengguna jasa terhadap kinerja operasional Pelindo yang semakin efisien,” ujarnya.
Selain arus peti kemas, kinerja pelabuhan juga tercermin dari peningkatan arus kapal. Berdasarkan data konsolidasi hingga September 2025, arus kapal yang diukur dari Gross Tonnage (GT) naik 28,64 persen, dari 3.457.564 GT pada September 2024 menjadi 4.447.924 GT tahun ini.
Chaerur menjelaskan, kenaikan tersebut menjadi indikator meningkatnya mobilitas kapal niaga, kapal curah, maupun kapal penumpang yang melayani wilayah Sulawesi Tengah dan sekitarnya.
“Pertumbuhan arus kapal ini menandakan naiknya kepercayaan pengguna jasa terhadap kinerja pelabuhan. Selain itu, menunjukkan pergerakan logistik di wilayah tengah Indonesia semakin aktif seiring meningkatnya permintaan komoditas,” ujarnya.
Untuk menjaga tren positif tersebut, Pelindo berkomitmen terus memperkuat layanan dan infrastruktur pelabuhan. Berbagai langkah strategis dilakukan, antara lain melalui digitalisasi layanan, peningkatan produktivitas bongkar muat, serta optimalisasi pemanfaatan fasilitas dermaga.
“Pelindo berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dengan menghadirkan layanan kepelabuhanan yang terintegrasi, efisien, dan transparan. Kami juga terus memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha,” kata Chaerur menambahkan.