Narasita. Com-Sigi-Sekolah Sukma Bangsa Sigi yang berada di Desa Maku, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, hingga saat ini masih terus berbenah dalam peningkatan kapasitas. Tidak hanya terhadap fasilitas penunjang pendidikan, tetapi juga terhadap pelajaran formal dan non formal.
Literasi sebagai suatu kemampuan siswa-siswi untuk membaca, menulis, memahami, menginterpretasikan, dan menggunakan informasi dengan baik, juga menjadi salah satu fokus perhatian yang diterapkan bagi peserta didik di Sekolah Sukma Bangsa Sigi.
Karena itu, upaya tersebut mendapat apresiasi positif dari Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu, Agung Sumandjaya, khususnya terhadap keberlangsungan pembelajaran jurnalistik dalam menunjang literasi di Sekolah Sukma Bangsa Sigi, yang diterapkan sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler sekolah.
Penilaian baik itu diberikan Agung setelah hadir di hadapan belasan siswa-siswi kelas jurnalistik di Sekolah Sukma Bangsa Sigi untuk bersilaturahmi dan berbagi pengetahuan serta pengalaman jurnalistik, pada Sabtu (26/10/24).
Jurnalistik adalah salah satu kegiatan non-pelajaran formal yang diselenggarakan Sekolah Sukma Bangsa Sigi sebagai wadah kegiatan pengembangan karakter dalam rangka perluasan minat, bakat, kemampuan, potensi diri, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian peserta didik. Selain jurnalistik, ada pramuka, tinju, dan taekwondo.
“Ini sangatlah baik. Tidak semua sekolah punya ekskul jurnalistik. Sangat beruntung anak-anak di Sekolah Sukma Bangsa Sigi karena bisa belajar jurnalistik setiap minggunya,” tutur Agung.
Menurutnya, jurnalistik memang bukanlah pilihan yang diminati pelajar secara umum. Tapi dengan menghadirkan kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik, merupakan pilihan tepat bagi sarana pendidikan untuk mengembangkan budaya literasi, khususnya di lingkungan sekolah.
“Bagi saya, ini sangat baik sekali. Kalau dulunya kita belajar jurnalistik saat mengikuti pelatihan, workshop atau seminar. Sekarang anak-anak bisa belajar jurnalistik di bangku sekolah. Semestinya sangat bersyukur,” ujar Agung.
Ia yang sehari-seharinya bekerja di redaksi Harian Radar Sulteng, memberi ruang kepada pelajar Sekolah Sukma Bangsa Sigi, terutama yang bergabung di ekstrakurikuler jurnalistik untuk mengasah kemampuan menulisnya.
“Saya tantang anak-anak semua, coba hasilkan karya jurnalistiknya untuk kami terbitkan di media cetak. Siapa yang biasa menulis, ayo,” ucap Agung memberi semangat.
Dalam pertemuan dengan para siswa, jebolan Pascasarjana Universitas Tadulako itu menitipkan pesan agar siswa perbanyak membaca dan memperdalam pengetahuan literasi.
“Generasi saat ini semakin sedikit minat membacanya. Mau mahir menulis, perbanyak membaca, perbanyak literasinya,” pesan Agung.
Hal itu dimaksudkan karena dengan banyak membaca akan menambah pengetahuan dan pemahaman siswa, sehingga dengan memperbanyak membaca, tidak hanya cerita tetapi juga pelajaran, tentunya memberikan manfaat yang baik.