Narasita. Com- Palu,  – Badan Karantina Indonesia (Barantin) menggelar rapat koordinasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, dan para pelaku usaha untuk mempersiapkan ekspor durian segar ke Tiongkok. berlangsung di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Senin (17/2/2025).

Kegiatan ini dirangkaikan dengan bimbingan teknis serta simulasi audit guna memastikan produk durian memenuhi standar ekspor internasional.

Langkah ini sejalan dengan misi kedua Asta Cita Presiden Republik Indonesia, yaitu memantapkan kemandirian bangsa melalui swasembada pangan serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%.

Kepala Barantin, Dalam sambutannya, Sahat M. Panggabean menekankan pentingnya koordinasi antar pemangku kepentingan untuk memastikan keberlanjutan sumber daya hayati dan akselerasi ekspor pertanian.

“Kami siap memfasilitasi akses pasar dan mengawal persiapan ekspor durian, termasuk tahap audit kebun dan rumah kemas,” ujarnya.

Rangkaian acara juga mencakup kunjungan ke Rumah Kemas Durian di Kota Palu untuk memberikan panduan teknis kepada petani dan pelaku usaha. Simulasi audit dilakukan guna memastikan durian yang diekspor memenuhi standar yang ditetapkan Tiongkok.

Menurut Staf Khusus Dewan Ekonomi Nasional Bidang Kerja Sama Internasional, Jona Widhagdo Putri, potensi pasar durian di Tiongkok saat ini mencapai 6 hingga 8 miliar dolar AS.

“Kolaborasi antar pemangku kepentingan sangat penting untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional,” ujarnya secara daring.

Permintaan durian di Tiongkok terus meningkat, dengan lonjakan hingga 400 persen setiap tahunnya. Hal ini membuka peluang besar bagi petani durian Indonesia untuk meningkatkan pendapatan melalui ekspor.

Barantin berkomitmen untuk terus memberikan dukungan, termasuk pelatihan dan fasilitasi akses pasar. Semua pihak yang hadir dalam pertemuan ini sepakat untuk bekerja sama dalam mendukung ekspor durian guna mendorong kemajuan ekonomi nasional serta kesejahteraan petani lokal.

Kegiatan ini juga dihadiri Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sulawesi Tengah, Rudi Dewanto, perwakilan Badan Pangan Nasional, serta para pemangku kepentingan dari Kementerian Pertanian, Forkopimda, Gabungan Kelompok Tani Durian, dan Asosiasi Rumah Kemas Durian.(rlis)