Narasita.com-MOROWALI- PT IMIP menggelar aksi donor darah yang dilakukan di Aula Serbaguna kantor (7/2/2024). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Bulan K3 Nasional setiap tanggal 12 Januari hingga 12 Februari setiap tahunnya.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Departemen CSR/Comdev dan Departemen Health and Safety PT IMIP, juga melibatkan Klinik Utama Permata Indah (KUPI).
Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Tenggara dan UTD PMI Bahodopi. Kegiatan diikuti oleh karyawan PT IMIP dan Tenant.
Mewakili manajemen PT IMIP, Chief of Office PT IMIP Jeffrey Kamajaya mengatakan, aksi ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab PT IMIP, dan juga sebagai bentuk komitmen perusahaan pada dunia kesehatan.
“Ini tak hanya bisa memberikan manfaat bagi penerima donor, tapi juga bermanfaat bagi pendonornya. Sebagai bagian dari Program K3 Nasional, mari kita bersama-sama menjalankan tugas mulia ini,” ucapnya.
Dalam aksi donor darah Bulan K3 itu, PT IMIP menargetkan 350 hingga 400 kantung yang masing-masing berisi 350 mililiter darah dapat terkumpul.
Sekretaris Camat Bahodopi Arsan dalam acara tersebut mengapresiasi PT IMIP yang sangat tanggap terhadap isu kemanusiaan, termasuk dalam aksi donor darah.
Dia mengusulkan agar relasi manajemen PT IMIP dengan PMI Kecamatan Bahodopi lebih diperkuat. Misalnya, kata dia, dengan bersinergi untuk membangun sekretariat bersama demi memfasilitasi pelaksanaan kegiatan sosial agar dapat terselenggara dengan lebih baik dan rutin.
“Semoga kegiatan seperti ini akan terus berkelanjutan dan berkesinambungan,” kata Arsan.
Sementara Ketua panitia Donor Darah K3 dr Ferdy Nurhadi dalam sambutannya menjelaskan, ada standar pengecekan kesehatan yang harus dijalani setiap calon pendonor darah. Setelah mendaftarkan diri di meja registrasi dan mengisi formulir, setiap calon peserta akan dicek beragam aspek riwayat kesehatan fisiknya, mencakup berat badan, tekanan darah, dan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah.
“Setiap orang yang akan mendonorkan darah, suhu tubuhnya harus normal dan tubuh dalam keadaan sehat. Ini dimaksudkan menjamin kualitas darah pemberi dan penerima donor,” kata dr Ferdy.
Beberapa syarat donor darah yang ditetapkan ialah suhu tubuh 36,5°–37,5° C, kadar Hb dalam darah 12,5–17 gr, dan denyut nadi 60–100 kali per menit. Selain itu, pendonor darah memiliki tekanan darah sistolik di antara 110–159 mm Hg dan diastolik 70–95 mm Hg, dan bukan pecandu alkohol dan narkotika.
Bagi peserta donor darah, kegiatan ini berkesan positif tidak hanya bagi orang lain, tapi juga diri sendiri. Nur Jannah,misalnya mengungkapkan, dia merasa lega dan senang setelah menyumbangkan darahnya. ini kali kedua bagi dia mengikuti donor darah yang diadakan PT IMIP.
“Donor darah ini bermanfaat membantu orang lain yang membutuhkan.semoga tiap tahun bisa diadakan terus. Kalau bisa mendonor, sebaiknya donorkanlah darahmu,” kata Nur Jannah yang bertugas sebagai security di kawasan PT IMIP.
Begitu pun bagi Putra Akbar Mahmud, seorang karyawan dari Quality Management Departement di PT GCNS. Akbar merasa kembali terpanggil menyumbangkan darah setelah terbiasa mengadakan aktivitas sosial serupa semasa kuliah.
Lulusan Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah ini mengatakan, donor darah menjadi salah satu bentuk perbuatan amal. Menurutnya, donor darah juga sangat baik bagi kesehatan terutama bila dilakukan setiap enam bulan sekali.
“Walaupun tidak bisa menolong dengan bantuan berupa uang dan sebagainya, setidaknya kita bisa mendonorkan darah untuk orang lain sehingga mereka tertolong,” ucapnya