Narasita. Com- Jakarta,  – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia melalui platform Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon). Peresmian berlangsung di Main Hall BEI, Senin (20/1), menandai langkah besar dalam penyelenggaraan perdagangan karbon di Indonesia.

Peresmian ini dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Kepala Eksekutif OJK Inarno Djajadi, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu, dan Direktur Utama BEI Iman Rachman.

Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan negara sahabat, anggota DPR RI, pimpinan kementerian/lembaga, pelaku usaha, dan asosiasi terkait. Peresmian ini diharapkan menjadi langkah awal kolaborasi untuk implementasi perdagangan karbon internasional yang mulai dijalankan hari ini.

Penyelenggaraan perdagangan internasional ini merupakan bukti nyata komitmen Indonesia pasca-COP 29 dan implementasi Artikel 6 Perjanjian Paris.

Langkah ini juga memperkuat target pengurangan emisi melalui Nationally Determined Contribution (NDC) kedua, yang akan diserahkan paling lambat 10 Februari 2025.

Untuk memastikan ekosistem karbon yang transparan dan berintegritas, pemerintah telah memperkuat elemen-elemen kunci dalam ekosistem perdagangan karbon, seperti Sistem Registri Nasional (SRN), pengukuran, pelaporan, dan verifikasi (MRV), serta Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK).

“Melalui elemen-elemen ini, Indonesia memastikan bahwa Sertifikat Pengurangan Emisi yang diterbitkan memiliki integritas tinggi,” kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.

Indonesia telah mengotorisasi 1.780.000 ton CO2e unit karbon dari sektor energi, seperti pembangkit listrik berbahan bakar gas dan pembangkit listrik tenaga air.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan apresiasi atas kerja sama cepat dari kementerian dan lembaga terkait.

“Langkah ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia untuk menjadi pemain utama di pasar karbon global,” ujarnya.

Sejak diluncurkan pada 26 September 2023, IDXCarbon telah menunjukkan perkembangan signifikan.

Hingga akhir 2024, partisipan terdaftar mencapai 100 Pengguna Jasa, melonjak dari hanya 16 saat peluncuran. Secara kumulatif, IDXCarbon telah memperdagangkan satu juta ton unit karbon.

Menurut Direktur Utama BEI Iman Rachman, keberhasilan ini tak lepas dari sistem perdagangan IDXCarbon yang solid.

“IDXCarbon mengintegrasikan praktik terbaik global dalam pasar kuota emisi dan pasar kredit karbon, mendukung perdagangan karbon domestik maupun internasional,” ujarnya.

Dengan peresmian perdagangan internasional ini, Indonesia mempertegas posisinya sebagai salah satu negara yang berkontribusi aktif dalam mitigasi perubahan iklim.

Pemerintah juga menjamin transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses perdagangan karbon melalui mekanisme otorisasi yang ketat.