Narasita.com- Palu, – Di tengah masih terbatasnya akses pendidikan di wilayah lingkar tambang, PT Citra Palu Minerals (CPM) meluncurkan program “Mosikola”, sebuah inisiatif pendidikan kesetaraan yang memberikan kesempatan bagi warga putus sekolah untuk kembali menempuh pendidikan formal.

Melalui program ini, sebanyak 62 peserta dari wilayah lingkar tambang mengikuti pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan C, serta kelas vokasi.

Program ini memungkinkan masyarakat memperoleh ijazah setara SD, SMP, hingga SMA/SMK, sekaligus mengasah keterampilan kerja yang relevan dengan kebutuhan daerah.

Officer PPM CSR PT CPM, Muhammad Rizki Sultan, mengatakan bahwa Mosikola tidak sekadar program untuk memperoleh ijazah, tetapi juga sarana membuka pintu peluang ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar tambang.

“Pendidikan adalah hak dasar setiap warga negara. Namun kenyataannya, masih banyak saudara kita di wilayah lingkar tambang yang belum sempat menyelesaikan sekolah. Melalui Program Kesetaraan Paket A, B, C Batch IV, kami ingin memastikan akses pendidikan yang inklusif agar mereka bisa berkontribusi lebih besar bagi kesejahteraan keluarga dan komunitas,” ujar Rizki Sultan, Senin (3/11/2025).

Program Mosikola menjadi bagian dari komitmen tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PT CPM di bidang pendidikan dan pembangunan berkelanjutan. Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah operasional perusahaan di Sulawesi Tengah, bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kanamapande.

Program ini memiliki empat tujuan utama yaitu Memberikan akses pendidikan menengah bagi warga putus sekolah.Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat lingkar tambang.Mendukung target pembangunan berkelanjutan di bidang pendidikan.Mendorong partisipasi masyarakat dalam program pemberdayaan ekonomi dan sosial.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu, Hardi, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menilai program Mosikola dapat menjadi sarana efektif bagi warga lingkar tambang untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing.

“Setelah mengikuti pendidikan kesetaraan ini, peserta akan memiliki tambahan keterampilan yang berguna. Dengan begitu, mereka dapat mengikuti kemajuan teknologi dan dinamika dunia kerja yang terus berkembang,” ujar Hardi.

Melalui Mosikola, PT CPM berharap semakin banyak masyarakat yang terdampak aktivitas pertambangan dapat kembali memperoleh kesempatan belajar, menyelesaikan pendidikan, dan memiliki keahlian yang dapat meningkatkan taraf hidup mereka.rlis